Friday, December 9, 2011

Kekuatan Perempuan dalam Tutur Kata Asma Nadia


Dari dulu saya adalah salah satu orang yang yakin bahwa perempuan memang sosok yang kuat. Kodrat mendasar sebagai individu yang akan ‘dititipi’ janin untuk dilahirkan, dirawat dan dibesarkan, sudah tak terbantahkan, belum lagi berbagai fenomena yang menunjukkan kekuatan batin seorang perempuan yang melampaui batasan kekuatan fisiknya. Hal itulah yang saya dapati ketika membaca karya Asma Nadia, “Catatan Hati Seorang Istri”.
Anda keliru bila membayangkan bahwa budaya patriarki bisa membungkam kekuatan perempuan.
Apa yang dituliskan di buku ini menunjukkan bahwa perempuan bukan hanya mahluk yang memiliki kelembutan hati dan tutur serta sikap santun, akan tetapi juga tekad membaja serta kekuatan tersembunyi yang luar biasa. Melalui berbagai cerita yang diungkap Asma Nadia, dimana sumber cerita bukan hanya dari kehidupan sehari-harinya sendiri, akan tetapi juga dari berbagai rekan dan individu lain yang menjadi kontributor dalam berbagi cerita, pengarang yang konsisten dengan tema-tema Islami ini mengungkap kekuatan tersembunyi perempuan, yang terpancar dari keteguhan hati dan sikap dalam menghadapi kehidupan.
Agak berbeda dengan karya sajian Asma Nadia biasanya, konsep dari buku ini adalah kehidupan riil yang dihadapi oleh tiap individu, dalam hal ini, yang dihadapi oleh perempuan-perempuan yang dikenal oleh Asma Nadia. Bukan hanya cerita bahagia ataupun derai tawa, di sini Asma Nadia juga mengungkap pahit getir kehidupan serta kepedihan yang seringkali dihadapi perempuan. Dimana cobaan-cobaan tersebut terkadang bagi kita serasa di luar batas kesanggupan individu untuk menghadapinya, namun mengikuti tutur cerita Asma Nadia, kita akan terperangah, bagaimana mahluk yang kita pandang lemah lembut dan ringkih, perempuan, bisa menghadapi semua itu.
Seperti juga komentar beberapa orang, pada awalnya saya merasa bahwa buku ini mengungkapkan kebejatan-kebejatan laki-laki dan bagaimana sang perempuan secara luar biasa mampu menghadapinya. Namun semakin saya membaca buku ini, makin sadarlah saya bahwa bukan hanya itu yang ingin disampaikan. Asma Nadia juga memberikan contoh teladan lelaki dan suami yang baik dalam beberapa cerita, seperti misalnya seorang ayah yang menolak untuk menikah lagi setelah istrinya meninggal dunia, bahkan meskipun anak-anaknya rela dan restu agar ia menikah lagi.
Namun tak pelak ketegaran perempuan merupakan tema sentral buku ini. Saya terharu biru membaca kisah seorang perempuan, teman penulis, yang mana tidak pernah mengungkap keburukan suaminya, sekalipun sudah jadi rahasia umum bahwa suaminya adalah tukang main perempuan, penjudi, pemadat, dan berbagai tindak tercela lainnya. Ia selalu tersenyum sambil menceritakan kebaikan-kebaikan suaminya, bahkan demikian bahagia ia tampaknya, sehingga tidak seorang pun dari teman-temannya yang tega untuk mengungkap keburukan-keburukan sang suami dihadapannya. Bukan main akhlak yang dimiliki perempuan terpuji ini.
Asma Nadia bertutur dalam bahasa yang lugas dan tidak berbelit-belit. Semua cerita disajikan secara padat, tidak bertele-tele, namun indah. Kesemuanya memberikan kesan mendalam bagi pembacanya, menunjukkan bahwa kisah-kisah ini telah dipilih dan disaring. Kesemua kisah seolah memiliki cahaya sendiri, yang menyinarkan ketangguhan dan keluhuran sikap budi pekerti seorang perempuan. Ini merupakan koleksi yang wajib dimiliki oleh perempuan, dan wajib dibaca oleh laki-laki.
Demikianlah Kekuatan Perempuan dalam Tutur Kata Asma Nadia.

1 comments:

Mas Zuhdi said...

Wanita sumber INSPIRASI, sumber kehidupan, bahkan penentu kehidupan manusia didunia sampai-sampai ada pepatah "Jika Baik Wanita maka Akan Baik Pula Kehidupan diSuatu Negara" ya... Wanita tiang Agama. Bermanfaat Articlenya gan :D

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews